[IDKita Kompasiana] Emang Dumay Perlu Etika?
![]() |
Sosialisasi Internet Sehat dan Aman di SMP 3 Gunung Kidul |
Tiga hari penuh dalam gemblengan IDKita
Kompasiana yang menggaet Kemkominfo dan DNS Nawala sungguh memberikan pelajaran
yang teramat banyak bagi kami yang tergabung dalam tim sukarelawan IDKita
Yogyakarta. Diskusi yang njelimet
antara Om Valentino dan Om Maas selama dalam perjalanan sungguh membuka mata, telinga dan
pikiran. Saya dan Bunda Enggar
seringkali terlibat dalam main mata, karena semakin menyimak pembicaraan mereka, semakin merasa
bodoh. Ternyata begitu banyaknya ilmu
yang sebelumnya sama sekali kami tak tahu.
Salah
satu materi yang saya anggap teramat penting adalah tentang netiket ( etika
dalam berinternet). Materi ini telah disampaikan di 5 tempat yang terpilih dalam
program Internet Sehat dan Aman, yakni di SMP 3 Gedangsari Gunung Kidul, SMA
Bopkri 1 Yogyakarta, STIE YKPN, Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan di Program
Pasca Sarjana Fakultas Psikologi UGM.
Di
SMP dan SMA, netiket disampaikan dengan tujuan mengingatkan tentang bahaya yang
bisa timbul akibat berinteraksi di dunia maya.
Sedangkan bagi mahasiswa, netiket disampaikan sebagai ajakan agar mereka
ikut serta berperan aktif dalam menyebarkan informasi netiket di lingkungan
masing-masing.
Secara
garis besarnya, etika dalam berinteraksi di dunia maya sama dengan saat kita berinteraksi
di dunia nyata. Dalam kalimat yang
sederhana, etika-etika itu antara lain:
1.Jangan biasakan menggunakan informasi
secara sembarangan misalnya menjadi
plagiat.
2.Jangan berusaha mengambil keuntungan
secara ilegal dari Internet
3.Jangan berusaha mengganggu privasi
orang lain
4.Jangan
menggunakan huruf kapital terlalu banyak
5.Jangan
menggunakan tanda seru terlalu banyak
6.Jangan
Flamming (memanas-manasi)
7.Jangan
Trolling (keluar dari topik pembicaraan)
8.Jangan
Junking (memasang post yang tidak berguna) saat berforum
9.Bertanyalah
dengan cara yang sopan di forum-forum yang kita ikuti
10.Dalam
bertanya, jelaskan masalahnya secara terperinci, karena netter bukan dukun
atau paranormal yang tahu segalanya sebelum
kita mengatakannya
(sumber :
Makalah presentasi netiket by Valentino)
Itu
sekelumit saja dari sebegitubanyaknya pelajaran yang saya dapatkan.
Terima
kasih, salam internet sehat.
Komentar
Posting Komentar