Puisi
di pinggir kanal van der wijk
inginku berhenti di sini barang sejenak
terlalu lelah sudah kutapakkan kakiku
di atas tanah kering berbatu
keras
diantara retakan-retakan menganga
siap menelan bulat-bulat langkah yang tersesat
ingin ku berhenti di sini barang sejenak
di bawah bayang randu alas yang tetap tegak berdiri
bertahan tanpa sehelai daunpun
kering
inginku berhenti di sini barang sejenak
menikmati semilir angin
menikmati tepukan tepukan lembut kapuk randu yang beterbangan ditiup angin
menikmati panasnya matahari yang terlalu mencintai tanah ini
menikmati debu-debu yang beterbangan
inginku berhenti di sini barang sejenak
sebelum awan berarak itu sampai
sebelum mendung bergumpal-gumpal itu datang
sebelum tetesan air hujan menyambangi
inginku berhenti di sini barang sejenak
terlalu lelah sudah kutapakkan kakiku
di atas tanah kering berbatu
keras
diantara retakan-retakan menganga
siap menelan bulat-bulat langkah yang tersesat
ingin ku berhenti di sini barang sejenak
di bawah bayang randu alas yang tetap tegak berdiri
bertahan tanpa sehelai daunpun
kering
inginku berhenti di sini barang sejenak
menikmati semilir angin
menikmati tepukan tepukan lembut kapuk randu yang beterbangan ditiup angin
menikmati panasnya matahari yang terlalu mencintai tanah ini
menikmati debu-debu yang beterbangan
inginku berhenti di sini barang sejenak
sebelum awan berarak itu sampai
sebelum mendung bergumpal-gumpal itu datang
sebelum tetesan air hujan menyambangi
Komentar
Posting Komentar