Berbisik Kabut pada Tinalah

puncak gunung widosari Siang mulai melapuk diantara sisa - sisa panas Desember Bening air Tinalah beriak terantuk batu - batu tak beraturan Mengular dari pucuk Trayu … Tinggalkan senyum empon - empon yang merunduk malu Tinggalkan tatapan bunga cengkeh yang syahdu Lembut dalam alunan rumpun bambu Gemericik mengalir tanpa lelah Menatap sejenak pada mentari terkalang awan Menatap sejenak ujung Widosari Kabut mulai turun menyusup Menyentuh lembut alir bening Berbisik kabut pada Tinalah… Sampaikan salam rinduku… Satu … Pada lautku yang biru… bermain air di Tinalah