Just for my dearest one …
Beb, hanya ingin kukabarkan padamu, aku baik - baik saja disini, Sayang. Tersenyum simpul dan menyentuh pucuk - pucuk melati, mencoba mengalihkan rasa rinduku padamu.
Beb…sore ini mendung menggelayut, terlihat lelah menanggung uap-uap air yang hampir terkondensasi. Mungkin saja mereka hampir bosan berlama - lama memenuhi langit yang biasanya kita pandangi bersama, dibangku taman ini, seperti waktu itu.
Gerimis, Beb. Tetes - tetes air itu mulai menyentuh pucuk melati yang sedang menebarkan wanginya. Sungguh bahagianya mereka Beb…, dan aku iri. Akankah engkau menyambangiku seperti tetes hujan pada melati?
Sore ini benar-benar senyap Beb…tak ada lagi merpati - merpati terbang di bubungan, tak ada kepak sayap kupu-kupu menari di pucuk bunga, sepertinya mereka turut larut dalam rindu padamu bersama rintik hujan yang meluruhkan segala emosi. Atau mungkin mereka malah bosan melihatku duduk disini, di bangku taman ini, setiap sore…, sehingga mereka memilih untuk terlelap di sarangnya.
Ah…aku masih disini Beb…menunggu pelangi yang kuyakin akan muncul bersamamu.
Komentar
Posting Komentar