Deep Ecology
Deep Ecology merupakan salah satu pendekatan dalam memandang isu lingkungan. Konsep
ini di kemukakan oleh Naess, ia mengemukakan dengan istilah Ecosophy. Secara
gramatikal Ecosophy terdiri dari 2 suku kata yaitu Eco yang
berarti rumah tangga dan Sophy yang berarti kearifan. Secara harfiah Ecosophy dapat
diartikan sebagai kearifan mengatur hidup selaras dengan alam sebagai sebuah
rumah tangga dalam arti luas.
Kearifan ini menjelma sebagai suatu pola hidup
atau gaya hidup (way of life). Sehingga mereka yang menganut pendekatan
ini mereka selalu hidup selaras dengan lingkungan sekitarnya. Mereka akan
merawat atau menjaga lingkungan seperti mereka menjaga dan merawat rumah
tangganya. Sehingga manusia tidak lagi dilihat dalam suatu kesatuan yang
terpisah, tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan saling
berhubungan.
Menurut Arne Naess, krisis lingkungan saat ini hanya bisa diatasi dengan melakukan perubahan cara pandang dan perilaku manusia terhadap alam.
Pendekatan Deep Ecology ini
menekankan pada tidak hanya sekedar teori semata namun juga bergerak pada
tataran praksis. Arne Naess sangat menekankan perubahan gaya hidup karena
melihat krisis ekologi yang dialami saat ini semua berakar pada perilaku
manusia, seperti pola produksi dan konsumsi yang sangat eksesif dan tidak
ekologis, semua teknologi yang ditemukan oleh manusia cenderung untuk merusak
lingkungan baik secara langsung maupun tidak.
Konsekuensi dari pendapat Naess
ini harus ada perubahan mendasar dari perilaku manusia yang pada awalnya
melihat lingkungan sebagai obyek, sehingga lingkungan dilihat sebagai sarana
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manusia kurang bahkan hampir tidak menganggap
lingkungan sebagai ”mitra sejajar” manusia. Seharusnya lingkungan berkedudukan
sejajar dengan manusia, manusia dan lingkungan saling tergantung dan saling
mengisi.
Deep Ecology dari Arne Naess ini harus dilihat
sebagai latar belakang kritiknya terhadap antroposentrisme atau lebih luas
dikenal sebagaishallow
ecological movement yang
memusatkan perhatian pada bagaimana mengatasi masalah pencemaran dan
pengrusakan sumber daya alam. Salah satu pilar utama dari shallow ecological movementadalah asumsi bahwa krisis
lingkungan merupakan persoalan teknis, yang tidak membutuhkan perubahan dalam
kesadaran manusia dan sistem ekonomi. Shallow
ecological movement lebih
cenderung mengatasi gejala-gejala dari sebuha isu lingkungan bukan akar
permasalahan atau sebab utama dampak, termasuk faktor manusia dan sosial yang
lupa untuk diperhatikan.
Terdapat beberapa prinsip dalam Deep Ecology sebagai
suatu gerakan lingkungan, diantaranya:
1).
Prinsip biospheric
egalitarianism – in principle, yaitu pengakuan bahwa semua
organisme dan mahluk hidup adalah anggota yang sama statusnya dari suatu
keseluruhan yang terkait sehingga mempunyai martabat yang sama. Bagi Naess hak
semua bentuk kehidupan untuk hidup adalah sebuah hak universal yang tiddak bisa
diabaikan.
2). Prinsip Non Antroposentrisme, yaitu manusia
merupakan bagian dari alam, bukan di atas atau terpisah dari alam. Manusia
tidak dilihat sebagai penguasa dari alam semesta, tetapi sama statusnya sebagai
ciptaan Tuhan. Deep
Ecology melihat
bahwa manusia tergantung pada lingkungan (perspektif bioregional).
3). Manusia berpartisipasi dengan alam, sejalan
dengan kearifan prinsip-prinsip ekologis. Hal ini mengarahkan bahwa manusia
harus mengakui keberlangsungan hidupnya dan spesies lainnya tergantung dari
kepatuhan pada prinsip-prinsip ekologis. Disini sikap dominasi digantikan
dengan sikap hormat kepada alam.
4). Prinsip Realisasi Diri (Self-Realization),
manusia merealisasikan dirinya dengan mengembangkan potensi diri. Hanya melalui
itu manusia dapat mempertahankan hidupnya. Bagi Naess realisasi diri manusia
beralngsung dalam komunitas ekologis.
Pada pendekatan Deep Ecology adanya
pengakuan dan penghargaan terhadap keanekaragaman dan kompleksitas ekologis
dalam suatu hubungan simbiosis. Hubungan simbiosis ini mengarahkan bahwa hidup
secara bersama dan saling menggantungkan, sehingga keberadaan yang satu
menunjang keberadaan yang lain.
Komentar
Posting Komentar